Saturday 4 February 2012

maulirrasul

salam maulirrasul ..cintailah rasulullah s.a.w. krna baginda sgt menyayangi kita ..sgguh, mencintai rasulullah s.a.w. adalah tanda cinta kpd Allah ..dan tiada cinta yg lebih sejati drp cinta Allah dan kekasihNya rasulullah s.a.w.  ..ya rasulullah terimalah kami menjadi ummatmu, kami sgt merinduimu, syafaatkan kami :(

“Bahagialah siapa yang melihat ku dan beriman padaku” kemudian nabi sebut tiga kali: “Bahagialah, bahagialah, bahagialah siapa yang tidak melihatku tapi beriman denganku.

suatu hari..nabi bertanya:"siapakah hamba Allah yg mulia?"

sahabat menjawab: "para malaikat ya Rasulullah"
sahabat: "tentulah para nabi, merekalah yg mulia"

nabi tsenyum lalu bkata:"ya, mereka mulia tp ada yg lebih mulia"
para sahabat terdiam lalu bkata:"adakah kami yg mulia itu ya Rasulullah?"
nabi berkata;" tentulah kalian mulia, kalian dekat dgnku, kalian mmbantu perjuanganku, tetapi bkn kalian yg aku maksudkan..

nabi menundukkan wajahnya, baginda menitiskn air mata sehingga mmbasahi pipi n janggutnya lalu bkata...

"wahai shbtku, mereka adalah manusia2 yg lahir jauh setelah wafatnya aku, mereka terlalu mencintai Allah & tahukah kalian..mereka tak pernah melihatku, mereka hidup tidak dekat dgnku spt kalian ttp mereka sgt rindu kpdku & saksiknlah wahai sahabatku bhw AKU SGT RINDU PADA MEREKA...MEREKALAH UMATKU! " :(


"Demi Tuhan yang mana nyawaku di tanganNya, tidak sempurna iman di antara kamu sehingga mencintai aku lebih dari mencintai bapanya dan anaknya." (HR Bukhari) ..Allahumma salli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala ali Sayyidina Muhammad..

Diriwayatkan daripada Umar bin al-Khattab r.a bahawa beliau telah berkata kepada Rasulullah s.a.w: Wahai Rasulullah! Engkau lebih aku cintai daripada segala sesuatu melainkan nyawa yang ada di dalam diriku. Lalu Rasulullah s.a.w berkata: Tidak sempurna iman seseorang sehinggalah aku lebih dicintai daripada dirinya sendiri. Umar pun berkata: Demi Tuhan yang telah menurunkan al-Kitab kepada engkau, sesungguhnya engkau lebih aku kasihi daripada diri aku. Baginda berkata kepada Umar: Sekarang iman engkau telah sempurna wahai Umar! (H.R. Muslim)

sumber: http://kisahkehidupan.webs.com/kisahteladan.htm

AIRMATA RASULULLAH SAW... 

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. 'Bolehkah saya masuk?' tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam', kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. 

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?' 
'Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. 

Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. 

'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. 
Dialah malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. 

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. 

'Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?', tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. 
'Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. 
'Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,' kata Jibril. 
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?', tanya Jibril lagi. 
'Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?' 
'Jangan khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat 
Muhammad telah berada di dalamnya,' kata Jibril. 
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. 

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.' 
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. 

'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?' 
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.. 
'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril. 
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.. 

'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.' 
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. 
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku' 
'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.'


Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. 
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. 

'Ummatii, ummatii, ummatiii' - 'Umatku, umatku, umatku' 
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. 
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? 
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi 

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. 



LAW KANA BAINANA (seandainya rasulullah s.a.w masih bersama kita)

Puisi Intro
----------
Wahai Tuhanku, kami telah lalai lupa,
Namun setiap orang daripada kami tetap tamakkan,
Keampunan-Mu, dan sifat pemurah-Mu dan kebebasan daripada neraka-Mu,
Dan juga kami tamakkan syurga, yang dimasuki bersama-sama penghulu seluruh manusia.

Kami mohon pada-Mu...
Mohon dengan sangat, wahai Tuhanku,
Dari sudut hati kami yang paling dalam...

Start
-----
Kalaulah Kekasih-Mu, masih berada bersama-sama kami,
Akan terlunaslah segala hutang dan semakin hampirlah
dengan haruman Baginda, sebelum hilangnya,
rasa yang meronta-ronta untuk berada hampir dengan Kekasih-Mu.

Berada berhampiran Baginda, jiwa turut menjadi harum
Dan apa jua yang kalian doakan kepada Allah, akan diperkenankan,
Cahaya Nabi Muhammad tidak akan pernah sirna,
Sempatkanlah kami bertemu dengan Baginda,
Wahai Tuhan yang Maha Memperkenankan doa hamba...

Hidayahmu kepada alam merata meluas,
Tanda hampirnya kasih sayang Tuhan pemberi hidayah,
Hadith-hadithmu ibarat sungai mengalir jernih,
Berada di sisimu bagaikan dahan yang tumbuh segar dan basah.

Kutebus diriku dengan dirimu, wahai Kekasihku,
Nabi Muhammad yang mulia, yang asing,
Berada berhampiranmu, jiwa menjadi harum,
Wahai yang diutuskan sebagai tanda kasih sayang Tuhan kepada seluruh alam....

Wahai Kekasihku, wahai Nabi Muhammad
Wahai doktor hatiku, wahai yang dipuji dipuja
Dirimu memiliki kelebihan yang diakui
Oleh Tuhan yang turut berselawat ke atasmu.


No comments:

Post a Comment